Kabupaten Pati - Kecamatan Jaken - Jawa Tengah - Indonesia

Sabtu, 12 September 2015

On 22.50 by Desa Sukorukun in    No comments
 
Desa Sukorukun merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Jaken Kabupaten Pati Jawa Tengah. Desa ini terbagi menjadi dua dukuh yaitu Dukuh Tlanaan dan Dukuh Sobo, dengan penguasa atau danyang Kek Pesek.
Diceritakan, dahulu Kek Pesek tinggal di sebuah hutan lebat di sebelah barat Kabupaten Pati. Kemudian ia pergi mengembara untuk mencari ilmu. Ia berjalan jauh ke timur. Sampai akhirnya ia sampai di sebuah hutan. Ia bertapa di hutan tersebut sampai empat puluh hari lamanya. Setelah selasai bertapa, ia kemudian membersihkan hutan itu dari pepohonan dan tanaman- tanaman liar. Setelah dibersihkan, Kek Pesek memberi nama tempat itu ‘Tlanaan’. Tlanaan diambil dari kata anak, karena pada waktu bertapa ia berada di bawah anakan pohon bogor. Kemudian ia pindah ke tempat sebelah selatan dukuh tlanaan dan juga membersihkan tempat tersebut. Setelah tempat itu didiami oleh banyak orang, Kek Pesek member nama tempat itu dengan nama ‘Sobo’. Disebut Sobo karena tempat tersebut sering didatangi orang orang dari luar daerah. Tempat tersebut sering didatangi atau dikunjungi banyak orang karena penduduk di tempat tersebut ramah- ramah. Disana juga terdapat kesenian yang sangat menarik. Kesenian tersebut adalah seni tari yang sering dipentaskan dengan nama joget. Dua tempat ini kemudian dijadikan nama pedukuhan, menjadi Dukuh Tlanaan dan Dukuh Sobo.
Awalnya rakyat Dukuh Tlanaan dan Dukuh Sobo sering bertengkar karena rebutan tanah. Kek Pesek sebagai danyang atau penguasa di Desa tersebut, ingin mendamaikan dua dukuh tersebut. Berbagai cara telah dilakukan Kek Pesek, tetapi usaha Kek Pesek sia- sia. Dua dukuh tersebut tetap bertengkar. Sampai akhirnya kek pesek kehilangan kesabaran. Kemudia Kek Pesek membagi tanah tersebut menjadi dua bagian dengan cara digaris menggunakan kayu. Bagian utara adalah Dukuh Tlanaan dan bagian selatan adalah Dukuh Sobo. Ada beberapa rakyat yang tidak setuju dengan cara tersebut. Mereka berusaha protes kepada Kek Pesek. Tetapi kek pesek tidak menggubrisnya. Lalu mereka pasarah, karena mereka takut jika mereka masih tidak terima maka sumpah kek pesek akan terjadi. Sumpahnya adalah apabila ada orang yang tidak terima dengan keputusan Kek Pesek maka ia harus pergi meninggalkan desa ini atau desa ini akan hancur karena tertimpa bencana yang sangat besar. Akhirnya warga Dukuh Tlanaan dan warga Dukuh Sobo berdamai. Kata damai yang dalam bahasa jawa berarti rukun, menjadi cikal bakal terbentuknya nama Desa Sukorukun.


0 komentar:

Posting Komentar